Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Mengingat dan takut akan kematian

Sekarang semakin sering saja aku diingatkan tentang kematian. Aku semakin sadar kalau hidup didunia ini tidaklah kekal hanya sementara. Satu demi satu orang-orang yang ku kenal menemui kematiannya.
Pertanyaan yang akhirnya muncul dikepala ku "Kapan giliran ku?? dan Apa yang sudah kusiapkan untuk itu??". Akhirnya aku sadar belum banyak yang aku siapkan untuk menyambut kematian ku. Aku masih terlalu sering tergoda dengan kesenangan dunia main game, melalaikan ibadah, mengabaikan amanah dan lain sebagainya. Begitu tidak tau diri rasanya diri ini jika menginginkan syurga-Nya.
Mengingat umur yang semakin bertambah, membuat ku merasa semakin dekat dengan kematian. Bahkan berkali-kali hal ini membuat ku menangis sampai sulit bernafas, tak jarang rasa takut yang datang menghampiri. Rasa takut yang ku rasakan adalah rasa takut dengan Allah, rasa takut dengan azab-azab Allah tapi juga tak jarang rasa takut yang datang adalah rasa takut akan kematian.

Tapi seseorang mengingatkan ku bahwa rasa takut itu adalah hal yang wajar, ia merupakan salah satu penciptaan Allah yang ada dalam diri setiap manusia.


"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al Baqarah 2: 155).

Rasa takut kepada Allah dan azabNya adalah sesuatu yang penting dan harus ada, karena keduanya merupakan pengekang dan penjaga. Oleh karena itu, rasa takut kepada Allah harus ditumbuhkan dalam jiwa disertai macam-macam azab Allah yang akan ditimpakan pada orang yang berbuat maksiat. Dengan begitu manusia akan mengikuti agama-Nya, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.


“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal”. (TQS Al-Anfal:2).

Mengenai rasa takut mati yang ku rasakan ternyata tak jadi masalah apabila takut mati mampu menjadi pendorong atau motivator untuk berbuat berbagai kebajikan dan menjadi energi untuk menjauhkan diri dari kemaksiyatan. Nabi SAW pernah bersabda, ”Perbanyaklah mengingat ’pemutus kenikmatan’ yaitu kematian”. Hadits ini mengisyaratkan bahwa dalam batas-batas tertentu, takut mati sangatlah baik. Namun takut mati menjadi sangat buruk apabila membawa Anda pada sikap apatis, tidak ada semangat hidup, bahkan putus asa. Takut mati semacam ini harus disembuhkan dengan cara memupuk kesadaran bahwa setiap orang akan mati, baik cepat ataupun lambat. Kita tidak perlu takut mati, sebab mati pasti akan kita alami. Yang harus Anda takuti, apa yang akan Anda bawa setelah mati. Jadikanlah takut mati sebagai motivator atau pendorong untuk berlomba dalam kebaikan.


Semoga bermanfaat....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS