Begitu riang pandangan mata
Hijau terhampar, begitu segar
Kemana Pergi, hidup terjaga
Kian lama kian nyata
Mimpi berlalu begitu saja
Lama-lama bertransformasi menjadi palung daratan
Kemana kami pergi, tak lama akan seperti ini
Bertengger di ranting kegetiran
Bergantung di dahan kebinasaan
Realita begitu menyiksa
Jangan!
Jangan!!!
Kau rampas
Kau musnahkan
Kau buat kami kelaparan
seolah kami tak bernyawa
Sedang kami tak berdaya
Cukup!!!
Keluarga kami
Teman-teman kami
Hidup kami
Seakan tak berharga
Padahal jelas kami ada
Berapa banyak lagi
Berapa lama lagi
Hingar bingar gergaji kayu
Panasnya kobaran api
Gemuruh cakar-cakar pengeruk bumi
Hingga lenyap rumah kami
Tanpa ada yang peduli
Butakan matamu selama yang kau bisa
Tulikan telinga mu sebisa yang kau mau
Sampai hatimu merasa puas
Sampai jiwamu merasa jaya
Sampai hartamu setinggi menara
Sampai kau bangun dari mimpi indahmu
Sadar dari hipnotis nafsumu
Jantungmu telah lenyap
Nafas hidupmu telah hilang
Pengisi perut telah binasa
Hentikan kebodohan kalian
Cukuplah ketololan kalian
Merusak tanah tempat berpijak
Membohongi kenyataan tentang siapa yang sebenarnya
Berbahagia, menjadi kaya, berlimpah hartanya
Kalian atau mereka di luar sana
He!!
Kami tak sekedar berkoar
Kami tak sekedar bermulut besar
Kamilah sebena-benarnya korban
Mengecap pahitnya dampak kehancuran
Brutalnya kekuasaan
Menjijikannya Keserakahan
Demi nafas yang kalian hirup
Demi kehidupan yang kalian genggam
Demi kami yang akan tiada
Demi anak cucumu yang datang segera
HENTIKAN!!!
HENTIKAN!!!
HENTIKAN!!!
Tak terlambat untuk menebus dosa
Selamatkan yang tersisa
Selagi kau bisa
Seebelum alam menutup mata
0 komentar:
Posting Komentar